Victorian sendiri merupakan interior yang populer sejak tahun 1800-an. Gaya interior ini memang menarik perhatian banyak orang karena mampu menciptakan nilai seni yang tinggi. Dinamakan Victorian karena desain ini mengacu kepada kekuasaan Ratu Victoria. Selain itu, gaya ini juga penuh dengan keunikan. Interior yang hadir di Inggris ini mampu memberikan daya tarik kepada banyak orang melalui warna maupun aksesoris yang dipilihnya.
Pada saat ini desain interior rumah bergaya Victoria sudah tak terlalu banyak yang menggunakan. Hal ini dikarenakan adanya pandangan bahwa victorian adalah desain yang usang, kolot, ketinggalan zaman, dan kaku. Padahal, rumah dengan gaya victorian di balik tampilannya yang terkesan tua, desain ini memiliki nilai seni dan keunikannya tersendiri.
Walaupun terkesan tua, namun desain victoria memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri yang belum tentu dapat Anda temukan di gaya desain lainnya. Berikut ini Renovasi Bandung telaha merangkum beberapa ciri khas desain interior victorian.
1. Penggunaan Warna Klasik dan Glamor

Untuk warna dari furniture khas eropa bergaya victoria banyak menggunakan warna dengan nuansa klasik dan glamor. Tidak perlu khawatir adanya batasan dalam pemilihan warna karena desain interior bergaya victorian memungkinkan. Kamu dapat menggunakan berbagai macam warna mulai dari putih, krem, coklat, merah tua, hijau tua, ungu, kuning, oranye, hingga emas. Dengan semakin banyaknya penggunaan warna dengan beberapa kompoisisi bernuansa feminim. Membuat tampilan warna dari furniture ini semakin lebih mewah dan menarik ketika dilihat. Untuk menmbah kesan mewah pada hunian.
2. Ukuran Furniture Yang Besar

Penggunaan furniture yang besar menjadikan ciri khas paling indentik dari furniture khas eropa ini. Banyak digunakan pada rumah yang memiiki luas yang cukup atau besar. Karena ukurannya yang besar tentunya tidak cocok untuk digunakan pada rumah minimalis. Walaupun seperti itu dengan perkembangan zaman ukuran furniture berukuran besar sudah mulai disesuaikan dengan berbagai kebutuhan. Inilah yang membuat kemudahan untuk tetap bisa menggunakan furiniture bergaya victoria dan disesuaikan dengan luas ruangan.
3. Kaki Kursi Cenderung Pendek

Kaki kursi pada desain interior ini cenderung lebih pendek dibandingkan dengan kursi pada umumnya. Seperti yang sudah diketahui bahwa kursi pada zaman duluh masih menggunakan yang namanya pegas. Penggunaan pegas melingkar pada kursi membuat kaki kursi jadi lebih pendek dan dudukan kursi lebih dalam agar ukurannya sesuai dengan pegas tersebut. Karena kursi yang menggunakan pegas melingkar juga harus memakai pelapis khusus supaya daya tahannya semakin kuat. Kaki kursinya pun harus disesuaikan yaitu, menjadi lebih rendah inilah alasan mengapa kaki kursi dari furniture bergaya victoria lebih pendek.
4. Motif Natural dan Detail

Ciri dari furniture khas eropa yang sangat menonjol adalah tidak hanya memiliki motif yang polos. Ada berbagai ragam motif yang dibuat dengan detail dan bernuansa natural. Menggunakan motif dengan pola bunga dan daun menjadikan furniture bergaya victoria sangat mewah dan menambahkan kesan vintage pada hunia.
5. Keindahan Lebih Penting Dari Pada Fungsi

Untuk mewujudkan suasana interior bergaya victoria yang maksimal, desain ruangan dengan penggunaan furnitur dan ornamen ekstra, karena gaya victorian jauh dari istilah minimalis. Gaya interior victoria biasanya mengandung banyak ornamen, seperti permadani, gorden besar, wallpaper berpola, lampu gantung, juga furnitur yang kaya akan motif dan ukuran.
