Desain shabby chic yaitu gaya desain yang menggambarkan suasana yang memiliki kesan lembut dan tampak feminin. Pengertian arti shabby chic yang diambil dari kata “shabby” yaitu memiliki arti lusuh dan “chic” adalah anggun. Interior shabby chic ini didominasi oleh warna putih, krem, dan warna pastel lainnya. Desain interior shabby chic ini tidak jarang menggunakan furnitur bergaya lusuh pada interior ini. Furnitur lusuh ini biasanya berupa meja atau lemari kayu yang catnya sudah mulai mengelupas atau penggunaan kembali barang bekas yang sudah berusia tua sebagai furnitur. Penggunaan furnitur dan peralatan tua yang tampak lusuh membuat gaya desain ini terlihat unik dan antik.
Gaya ini cenderung mengandalkan insting desainernya yang bisa bebas menempatan furnitur-furnitur klasik dan kuno di setiap sudut ruangan tanpa harus mengikuti standar atau norma keindahan yang sudah dirumuskan oleh dunia desain interior modern. Desain Shabby chic sendiri mengutamakan ide desain bersifat unik, tidak terlalu dikekang oleh aturan, cenderung lebih suka menggunakan kreatifitas dibandingkan mengikuti aturan, dan bagi penggemar benda–benda vintage, gaya ini tentu merupakan pilihan yang tepat.
Jika kamu ingin mengenal lebih jauh desain interior shabby chic, Renovasi Bandung akan memberikan ciri-ciri karakteristik desain interior shabby chic sebagai berikut:
1. Furniture Antik

Desain interior shabby chic fungsinya memanfaatkan furnitur dan perabotan yang tampak kuno dan menunjukkan tanda-tanda yang jelas menua. Atau mungkin barang-barang baru yang dipoles untuk mencapai tampilan yang antik. Hindari penggunaan furnitur mengkilap dengan kesan yang modern. Pastikan menggunakan furniture matte dengan kesan usang dan tua untuk memperkuat konsep vintage-nya.
2. Warna Lembut

Gaya desain shabby chic merupakan gaya yang identik dengan feminitas dan anggun, sehingga penggunaan warna yang sesuai untuk menciptakan suasana tersebut adalah warna-warna yang lembut. Tampilan shabby chic biasanya memiliki banyak interior berwarna putih, pink, netral, dan cerah. Karakteristiknya jelas interior yang nyaman, kasual, dan jadul.
3. Gunakan Material Kain

Katun dan linen sering digunakan untuk menghias ruangan bergaya shabby chic. Yang paling banyak digunakan adalah kain linen. Material kain ini dapat berupa taplak meja, gorden, sarung bantal dan lain-lain. Jika ingin kain dengan motif, cobalah kain dengan motif bunga-bunga kecil. Kain yang digunakan adalah kain yang memiliki motif dan warna pastel. Umumnya bermotif floral.
4. Aksesoris Vintage

Aksesoris yang sesuai dengan gaya desain shabby chic adalah asesoris yang unik, berpenampilan vintage, terlihat usang seperti hiasan dinding, menggunakan barang antik seperti vas foto, cermin dengan ukiran vintage atau tua dan lain sebagainya yang dapat terlihat klasik dan kuno. toples hias atau piring kuno juga cocok untuk dipajang di dinding ruangan untuk memperkuat karakter gaya desain pada ruangan.
5. Lampu Gantung dan Tanaman

Gunakan lampu chandelier untuk pencahayaan dalam ruangan. Lampu chandelier akan memperkuat kesan vintage pada desain interior shabby chic. Selain itu, lampu juga membuat tampilan ruangan menjadi semakin anggun. Desain interior ini juga menambahkan unsur tanaman hijau yang segar dalam ruangan. Dengan tanaman, desain interior shabby chic akan semakin sempurna dan fresh.
