Jenis Material Genteng / Atap Rumah, Kelebihan dan Kekurangan

Material dasar Genteng rumah sangat mempengaruhi budget dan konsep dari hunian Kalian. Setiap Material memiliki karakteristik masing-masing, jadi Kami di Renovasi Bandung akan mencoba menjelaskan beberapa jenis Material Genteng yang banyak tersedia di pasaran.

1. Genteng Tanah Liat

Genteng Tanah Liat merupakan bahan yang paling umum digunakan di rumah, dan sudah ada sejak zaman dahulu. Genteng tanah liat dapat memiliki finish natural atau glazur. Harga genteng ini bervariasi tergantung ukuran dan finish (Rp. 1.300 – 6.000 / pcs).

Menggunakan bahan tanah liat yang dicampur dengan pasir, kemudian dicetak sesuai bentuk yang diinginkan. Setelah dicetak kemudian dikeringkan dan dibakar dengan suhu 600 – 900 derajat celcius selama 14 jam. Apabila hendak membuat genteng glazur, maka lapisan glazur diberikan lalu kemudian dilakukan pembakaran kembali.

Pemasangannya harus pada atap yang miring (minimal 30 derajat) dengan menerapkan sistem saling mengikat dan mengunci (inter-locking).

Kelebihan Genteng Tanah Liat :

  • Harga relatif murah.
  • Dapat meredam hawa panas dan suara cukup baik.
  • Mudah didapatkan di pasaran.
  • Tersedia pasar genteng bekas.
  • Tersedia berbagai merk sehingga mempermudah mengecek kualitas.
  • Bobot yang ringan untuk rangka dan struktur.
  • Mudah diperbaiki, karena hanya perlu mengganti genteng yang bocor, dan sangat mudah untuk mendapatkan material nya.

Kekurangan Genteng Tanah Liat :

  • Produk genteng tanah liat tidak memiliki kekuatan yang cukup, jika material ini jatuh dari ketinggian sekitar 100 cm maka dapat dipastikan bahwa genteng akan pecah.
  • Karena material yang tidak terlalu kuat, resiko terjadinya kebocoran seringkali dialami oleh genteng berbahan dasar tanah liat.
  • Genteng tanah liat lebih mudah tertiup angin daripada jenis genteng lain yang memiliki bobot berat (mis. genteng beton dan genteng keramik).
  • Rentan terhadap lumut dan jamur sehingga harus dilapisi cat atau glasur
  • Kemiringan minimal 30 derajat, sehingga membuat kuda-kuda atap menjadi tinggi.

2. Genteng Beton

Genteng Beton

Genteng beton dibuat menggunakan campuran semen dan pasir yang kemudian dikombinasikan dengan pigmen berwarna. Campuran tersebut kemudian diolah dalam ekstrusi tekanan tinggi dan dipanasi sehingga menghasilkan genteng beton yang berkualitas.

Sekarang Genteng Beton banyak diminati masyarakat, dikarenakan sudah jauh lebih mudah ditemukan di pasaran. Genteng Beton flat juga menjadi pilihan utama rumah dengan konsep minimalis.

Kelebihan Genteng Beton :

  • Banyak model pilihan, mulai dari model bergelombang hingga datar;
  • Kualitas dan keawetannya teruji;
  • Tahan cuaca, serangan serang dan kebakaran;
  • Tahan Karat;
  • Mudah dicat ulang;
  • Tidak berubah bentuk;
  • Tersedia pasar genteng bekas.

Kekurangan Genteng Beton :

  • Bobotnya cukup berat;
  • Harganya lebih mahal dari genteng tanah liat;
  • Dapat retak oleh usia (tergantung kualitas);
  • Kemiringan minimal 30 derajat, sehingga membuat kuda-kuda atap menjadi tinggi.

3. Genteng Keramik

Genteng Keramik terbuat dari tanah liat dan kaolin yang dicampur dengan pasir kuarsa. Menggunakan Material dan Proses yang hampir sama dengan Genteng Tanah Liat, namun lebih modern dalam proses nya. Menggunakan bahan pilihan dan dibakar dengan suhu diatas 1.000 derajat celcius, Genteng Keramik memiliki daya kilap tinggi dan sangat kuat dan tahan lama.

Dikarenakan proses dan bahan nya yang memerlukan peralatan modern, harga nya pun sangat tinggi, dan hanya produsen-produsen besar yang dapat membuatnya.

Merk Genteng Keramik : Kanmuri, KIA, GMI

Kelebihan Genteng Keramik :

  • Dapat meredam hawa panas dan suara cukup baik;
  • Mudah didapatkan di pasaran;
  • Tersedia banyak warna dan model;
  • Tersedia berbagai merk sehingga mempermudah memilih kualitas;
  • Mudah diperbaiki, karena hanya perlu mengganti genteng yang bocor;
  • Daya kilap sangat tinggi dan halus;
  • Warna yang tahan lama dibanding genteng tanah liat / beton;
  • Umur Genteng yang sangat lama dibanding genteng tanah liat / beton;
  • Kualitas yang lebih merata;
  • Tahan terhadap lumut dan jamur;
  • Kekuatan yang lebih homogen.

Kekurangan Genteng Keramik:

  • Mudah pecah apabila terjatuh;
  • Harga mahal;
  • Bobot terhadap rangka dan struktur cukup berat;
  • Pemasangan lebih sulit dikarenakan bobot;
  • Kemiringan minimal 30 derajat, sehingga membuat kuda-kuda atap menjadi tinggi.

4. Atap Asbes

Atap Asbes terbuat dari asbes semen atau fiber. Harga nya yang murah dan pemasangan yang mudah menjadikan atap ini masih banyak digunakan, seringkali pada garasi, dapur, dan tambahan ruangan diluar bangunan utama.

Berbentuk lembaran dengan ukuran variatif (panjang : 150 – 300cm, lebar : 80 – 105cm, tebal 0,35 – 0,4cm). Pemasangan nya pun mudah, cukup menancapkan paku asbes (bentuk seperti paku payung) saja ke rangka atap.

Kelebihan Atap Asbes :

  • Mudah didapatkan dan murah;
  • Pemasangan mudah;
  • Tidak boros rangka atap;
  • Bobot ringan;
  • Kemiringan minimal 10 derajat, sehingga membuat kuda-kuda atap dapat lebih rendah dari atap jenis lain.

Kekurangan Atap Asbes :

5. Genteng Metal Zincalume / Galvalume

Genteng Metal terbuat dari lembaran metal dari campuran logam alumunium dan seng (baja galvalume az 100, zincalume, zinc phospat) yang di-press membentuk pola seperti genteng. Jenis genteng ini tentunya sangat ringan dan menghemat struktur hunian. Selain cocok dengan tampilan minimalis rumah Anda, jenis genteng metal ini juga tahan lama. Genteng Metal memiliki ukuran rata-rata 80 x 60cm dengan tebal 0,20 – 0,40 mm.

Kekurangan dari jenis genteng ini adalah materialnya yang mudah menyerap panas dan berisik saat terkena hujan. Nah, jika tak ingin permukaan genteng menjadi mengkilap, menyerap panas, dan berisik, Anda tak perlu khawatir dan urung memilih genteng metal. Anda bisa kok memilih jenis genteng metal yang dilapisi dengan butiran pasir (coraltex), kemudian ditutup dengan cat di pabrik. Tinggal pilih yang sesuai untuk rumah Anda.

Merk Genteng Metal : Sakura Roof, Multi Roof, Prima Roof, Rainbow Roof, dll.

Kelebihan Genteng Metal :

  • Bobot yang sangat ringan untuk rangka atap dan struktur;
  • Harga yang relatif terjangkau;
  • Pemasangan sangat mudah, menggunakan sistem interlocking dan skrup;
  • Lebih tahan karat dibanding atap logam lain (mis. seng)

Kekurangan Genteng Metal :

  • Bahan yang tipis, sehingga tidak kuat tekanan;
  • Daya redam panas yang sangat rendah (sedikit berkurang apabila menggunakan Genteng Metal Pasir);
  • Dapat berkarat dan bolong;
  • Berisik saat hujan (Berkurang apabila menggunakan Genteng Metal Pasir);
  • Genteng Metal Pasir lapisan luarnya mudah terkelupas sehingga mempermudah karat timbul;
  • Kemiringan atap minimal 25 derajat.

6. Atap Spandek Zincalume / Galvalume

Atap spandek merupakan salah satu jenis atap rumah yang terbuat dari campuran bahan alumunium serta seng. Komposisi rasio yang digunakan untuk membuat atap spandek adalah 55% alumunium dan 43% dari seng. Sisanya menggunakan bahan dari silicon. Dari campuran bahan-bahan tersebut, terciptalah atap spandek yang memiliki sifat kokoh, awet, ringan dan mudah dibentuk.

Atap Spandek berbentuk lembaran dengan lebar efektif rata-rata 1m dan panjang 3m – 6m (tersedia di pasaran) bahkan dapat di pesan hingga panjang yang dikehendaki (dicetak menggunakan mesin). Ketebalan rata-rata atap ini dari 0.20mm – 0.40mm. Pemasangannya pun mudah, cukup dengan memasang baut roofing ke rangka atap.

Tersedia juga Atap Spandek Pasir yang dapat mengurangi bunyi berisik dan panas yang timbul dari atap. Ada juga warna-warna menarik yang tersedia di pasaran (mis. colorbond).

Merk Atap Spandeck : Mega Baja, Kencana, Bluescope, Lysaght, SakuraMx, Prima, dll.

Kelebihan Atap Spandek :

  • Bobot yang sangat ringan untuk rangka atap dan struktur;
  • Kekuatan terhadap angin yang kuat dikarenakan atap berbentuk lembaran dan menjadi satu kesatuan utuh;
  • Tidak akan pecah;
  • Harga yang relatif terjangkau;
  • Pemasangan sangat cepat, menggunakan baut roofing;
  • Memiliki banyak merk dan produsen, mempermudah memilih kualitas yang baik;
  • Kemiringan minimal 5 derajat, sehingga kuda-kuda atap dan ampig dapat sangat rendah;
  • Lebih tahan karat dibanding atap logam lain (mis. seng).

Kekurangan Atap Spandek :

  • Bahan yang tipis, sehingga tidak kuat tekanan;
  • Daya redam panas yang sangat rendah (sedikit berkurang apabila menggunakan Spandeck Pasir);
  • Dapat berkarat dan bolong;
  • Berisik saat hujan (Berkurang apabila menggunakan Spandeck Pasir);
  • Spandeck Pasir lapisan luarnya mudah terkelupas sehingga mempermudah karat timbul;
  • Sulit dilakukan perbaikan apabila bagian yang rusak hanya sedikit.

7. Atap Plastik uPVC / PVC

Pasti Kalian sering melihat garasi yang menggunakan Atap Plastik. Mungkin Kalian lebih familiar mendengar Atap Alderon, yang mana merupakan salah satu merk produsen pembuatan atap Plastik.

Terbuat dari plastik, Atap ini memiliki kekuatan dan daya tahan yang baik walaupun bobotnya yang ringan. Baik PVC (Plasticized Polyvinyl Chloride) maupun uPVC (unPlasticized Polyvinyl Chloride) juga memiliki ketahanan yang baik akan air dan bahan kimia. Bahkan salah satu produsen mampu memberikan garansi hingga 15 tahun.

Material PVC cenderung mengandung lebih banyak bahan aditif pembuat plastik karena telah melalui tahap plasticized. Proses ini memberikan sifat fleksibel pada material PVC. Sebaliknya, dalam proses pembentukannya material uPVC tidak melalui tahap plasticized dan tidak mengandung unsur BPA, sehingga lebih rigid.

Atap PVC atau uPVC dapat memiliki 1 lapisan (single wall) atau 2 lapisan (double wall). Varian gelombang nya pun beragam. Walaupun lebih mahal, Atap dengan 2 lapisan memiliki kekuatan, daya tahan, dan insulasi yang lebih baik.

Merk Atap PVC : LaserCool,
Merk Atap uPVC : Alderon, Golden Horse, Dr. Shield,

Kelebihan Atap PVC / uPVC :

  • Bobot yang sangat ringan untuk rangka atap dan struktur;
  • Kekuatan terhadap angin yang kuat dikarenakan atap berbentuk lembaran dan menjadi satu kesatuan utuh;
  • Harga yang relatif terjangkau (untuk single wall);
  • Pemasangan sangat cepat;
  • Memiliki banyak merk dan produsen yang memberikan garansi;
  • Tahan karat dan kimia;
  • Minim perawatan;
  • Tersedia bahan transparan atau semi transparan (khusus PVC)
  • Tersedia dalam berbagai model gelombang;
  • Kemiringan minimal 10 derajat, sehingga kuda-kuda atap dan ampig dapat sangat rendah;
  • Insulasi Panas dan Suara yang baik.

Kekurangan Atap PVC / uPVC :

  • Dapat pecah apabila mendapat tekanan besar;
  • Pemasangan memerlukan baut roofing khusus;
  • Pemasangan yang salah dapat mengakibatkan kebocoran;
  • Harga yang relatif mahal (untuk double wall);
  • Tidak dapat transparan (khusus uPVC);
  • Cukup sulit menemukannya di pasaran;
  • Sulit dilakukan perbaikan apabila bagian yang rusak hanya sedikit.

8. Atap Genteng Bitumen / Aspal

Material Genteng Bitumen sekarang umum digunakan di banyak tempat. Bahkan sekarang kebanyakan project pemerintahan (seperti sekolahan) dan rumah-rumah menggunakan atap dengan bahan ini. Lalu apa itu Genteng Bitumen / Aspal?

Atap ini ditemukan di Amerika Serikat, dan disana banyak sekali dipergunakan. Atap Bitumen memiliki bahan dasar berupa aspal atau bitumen yang dicampur dengan bahan-bahan lainnya, seperti pasir batu, fiberglass, dan alga coating. Proses pembuatannya memerlukan alat yang modern.

Memiliki bobot yang sangat ringan, Atap Aspal sering dipergunakan di garasi rumah. Kualitas peredaman suara dan panas yang baik juga membuatnya cocok diterapkan sebagai atap rumah tinggal.

Memiliki dua jenis bentuk utama, Shingles (Sirap) dan lembaran gelombang.

Merk Atap Genteng Bitumen / Aspal : Onduline, Tegola, CTI

Kelebihan Atap Bitumen / Aspal :

  • Bobot yang sangat ringan untuk rangka atap dan struktur;
  • Kekuatan terhadap angin yang kuat;
  • Pemasangan sangat cepat (untuk jenis lembaran);
  • Minim Perawatan;
  • Memiliki banyak merk dan produsen yang memberikan garansi;
  • Tahan karat dan kimia;
  • Tersedia dalam berbagai model gelombang;
  • Bahan tidak kaku sehingga tidak mudah pecah;
  • Lebih aman terhadap gempa;
  • Awet dan tahan lama;
  • Mudah mengikuti bentuk bangunan;
  • Kemiringan minimal 10 derajat, sehingga kuda-kuda atap dan ampig dapat sangat rendah;
  • Insulasi Panas dan Suara yang baik.

Kekurangan Atap Bitumen / Aspal :

  • Harga yang relatif mahal;
  • Sulit untuk menemukannya di pasaran;
  • Pemasangan perlu tehnik dan keahlian khusus;
  • Biaya pendukung instalasi yang mahal untuk jenis shingles (multipleks, flashing, underlayment, dll).
  • Pemasangan yang salah dapat mengakibatkan kebocoran;
  • Tidak dapat transparan;
  • Sulit dilakukan perbaikan apabila bagian yang rusak hanya sedikit.

9. Atap Dak Beton

Apabila Kalian ingin memperkuan konsep minimalis atau industrial, dan berencana untuk menambah lantai di masa depan, Atap Dak Beton mungkin dapat menjadi pilihan.

Dibuat menggunakan beton bertulang, atap ini pastinya sangat kuat, dengan catatan dibuat dengan proses dan material yang benar. Tentunya membuat Atap Dak Beton harus melalui proses yang rumit dan lama, belum biaya nya yang tinggi. Diperlukan struktur yang sangat kuat untuk menopang beban dak beton.

Kelebihan Atap Dak Beton :

  • Sangat kuat terhadap benturan dan terpaan angin;
  • Memiliki banyak fungsi (mis. pot tanaman, tempat santai);
  • Tahan karat dan kimia;
  • Mempermudah penambahan lantai di masa depan;
  • Tidak memerlukan kuda-kuda atap dan ampig sehingga dapat rata dengan bangunan;
  • Insulasi Panas dan Suara yang sangat baik.

Kekurangan Atap Dak Beton :

  • Harga yang sangat mahal;
  • Bobot untuk struktur yang sangat berat
  • Proses yang rumit dan lama;
  • Mudah terserang lumut;
  • Diperlukan proses waterproofing;
  • Pemasangan yang salah dapat mengakibatkan kebocoran;
  • Bangunan dibawahnya tidak memiliki akses maintenance untuk kelistrikan dan pipa air, dikarenakan jarak antar plafond dan atap yang sangat sempit;
  • Bangunan dibawahnya sulit untuk mendapat sirkulasi yang baik;
  • Tidak dapat transparan;

Satu pendapat untuk “Jenis Material Genteng / Atap Rumah, Kelebihan dan Kekurangan

Tinggalkan komentar